![]() |
Elephant-My love |
![]() |
Heloween |
![]() |
Iphone Dark |
ARTIKEL =>>
Pengaruh Motif Sprei pada Motorik Anak
Ternyata, agar proses tumbuh kembang berjalan lebih baik, tidak hanya memiliki jadwal tidur siang teratur tetapi anak juga membutuhkan pola tidur yang baik. Anak-anak yang memiliki ritual tidur siang, ternyata mengalami proses tumbuh kembang optimal. Karena saat tidur siang, human-Growth Hormone (h-Gh) atau hormon pertumbuhan anak membanjir di dalam darah. Tidur yang cukup dan berkualitas, bisa membuat anak jadi lebih cerdas.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa tidur bisa memberikan ketenangan dan pemulihan stamina atau energi. Jadi dengan kata lain, tidur merupakan saat penting bagi anak karena proses pemulihan fungsi otak dan tubuh bekerja. Tidak heran jika anak yang memiliki kualitas tidur yang baik dengan ritme tidur yang teratur pula akan membuat anak tidak rewel. Bahkan sebaliknya anak menjadi aktif dan cerdas, karena otak dan tubuhnya sudah beristirahat.
Tidur Berkualitas Membuat Anak Cerdas
Bagi bayi, tidur menjadi kebutuhan utama dan bayi memang perlu banyak tidur untuk mendukung tumbuh kembangnya. Karena saat tidur, terjadi perbaikan sel-sel otak dan setidaknya lebih dari 75% hormon pertumbuhan diproduksi saat bayi tidur. Jadi, tidur memberikan efek yang positif terhadap kesehatan mental, emosi, fisik dan sistem kekebalan tubuh. Tidur juga berhubungan dengan perkembangan anak sekaligus faktor pendukung untuk perkembangan otak anak selanjutnya.
Saat beraktivitas, tubuh menggunakan oksigen dan makanan untuk mendukung kegiatan fisik dan mentalnya. Tetapi selama tidur, terjadi perbaikan sel-sel tubuh dan pertumbuhan. Nah, proses pembaruan sel tubuh berlangsung lebih cepat dibandingkan saat bangun. Bayi yang memiliki kualitas tidur yang baik, wajahnya terlihat cerah, matanya berbinar, rileks dan sangat responsif terhadap rangsangan.
Kurang Tidur Mempelambat Keterampilan Motoriknya
Sayang, banyak para orangtua yang kurang mendisiplinkan bayi dan balitanya untuk memiliki pola tidur yang teratur. Padahal, kalau bayi dan balita tidak memiliki kualitas tidur yang baik, bisa berdampak negatif, misal anak mengantuk, rewel dan bahkan berperilaku hiperaktif, kurang kooperatif dan sulit dikontrol.
Balita yang sudah memasuki usia pra-sekolah, jika terlambat tidur hingga 30 menit, bisa memberikan pengaruh pada emosi saat di sekolah keesokan harinya. Sedangkan untuk bayi yang tidak memiliki pola tidur teratur dengan waktu yang berkualitas bisa mengganggu konsentrasi dan keterampilan motoriknya. Selain itu, jika bayimu sering mengalami gangguan tidur bisa mengurangi daya tangkap dan proses belajar pun jadi terganggu. Jadi, mulailah untuk membiasakan anak memiliki jadwal tidur yang teratur, dari bangun tidur, tidur siang hingga tidur malam.
Sumber: family.fimela.com